Kamis, 25 Februari 2016

Keuntungan Penjual Mobil Tahu boelat

Saat ini mungkin hampir disetiap kota di Indonesia (Terutama Jawa) mulai byk penjual yg menjajakan dagangannya pake mobil / motor roda 3 dg suara speaker yg khas.... Tahu bulat digoreng dadakan limaratusan... halooooow :v :v
Bahkan anakku yg baru 19bulan sampe apal banget kl ada mamang tahu langsung teriak kluar ngejar... wawuuuuuuu (baca Tahuuu) :v :v
Nah banyak juga yg nanya "apa masih ada untung dg hrg jual cuma Rp.500 ?? padahal dia jualan pake mobil otomatis kan ada biaya bensin.. dll
Nah siang tadi ane sharing dg seorang mastah yg jam terbangnya diatas rat2 untuk bisnis offline, sy byk belajar dr beliau terutama soal itung2an HPP dg system jual titip (konsinyasi).
Lanjuuuuut yaaaa....
Jadi begini dgn kualitas tahu Bulat itu paling biaya produksi skitar Rp 200. Artinya ada margin sekitar Rp.300 perbutir. Jika asumsi 1 orang beli 4 butir berarti ada margin kotor Rp.1.200 per orang. Target penjualan ke 500 orang. Jika 1 desa menjual 100 butir maka ada 5 desa yg hrs diputar.
Menghitung laba kotor :
1.200 x 500 = Rp.600.000 perhari
Jika hari kerja hanya 26 hari ada laba kotor perbulan Rp.15.600.000
Cost perbulan
1. Bensin Rp.100.000 x 26 = Rp.2.600.000
2. Perawatan mobil Rp.500.000
3. Oprasonal makan & minum Rp.1.300.000
4. Gaji karyawan Rp.1.000.000 x 2 = 2.000.000
Laba kotor Rp.9.200.000
Penyusutan alat 5%
Likuditas 10%
Ada laba bersih Rp.7.820.000
Jika dia punya 10 armada tinggal dikalikan saja
Yah begitulah kadang kita melihat sepele penjual tahu padahal kalo tau Nett Profitnya.... ckckckck

Senin, 22 Februari 2016

Po An Tui yang sebenarnya


Dalam peresmian Monumen Po An Tui di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Mendagri Tjahjo Kumolomengatakan bahwa tujuan didirikannya monumen Po An Tui adalah untuk mengingatkan siapa leluhur kita dan perjuangan laskar China dalam melawan penjajah VOC Belanda pada tahun 1740 – 1743.
Pernyataan Tjahjo Kumolo tersebut sepertinya adalah upaya sistematis dalam mengaburkan dan membelokan fakta sejarah sebenarnya.

Po An Tui adalah Milisi Cina Indonesia yang dibentuk dan dipersenjatai oleh penjajah Belanda, mereka membentuk satuan untuk setia kepada Belanda. Tugas mereka menjadi mata-mata, melakukan aksi teror, penculikan, pemerkosaan, penjarahan dan mengambil upeti dari petani-petani pribumi, memeras rakyat pribumi untuk diambil kekayaan dan disetorkan ke Belanda, bahkan mereka akan membunuh kalau ada pribumi yang menentang.

Po An Tui juga bersekutu dengan Westerling, pembantai umat Islam Makassar. 50 ribu ummat Islam Makassar dibantai Westerling. Saat Westerling telah membantai Ummat Islam di Makassar, lalu dia lari ke Jakarta dan Jawa Barat dan ia dikejar oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Po An Tui lah yang membantu meloloskan Westerling melalui Sanfur Ancol Jakarta Utara, dari sana Westerling diselundupkan dan dilarikan dengan pesawat kecil menuju Singapura.

Mudahnya Westerling kabur ke Singapura, karena ia memiliki hubungan istimewa dengan Milisi Po An Tui sebagaimana diceritakan Jenderal Besar (Purn) AH. Nasution dalam bukunya "Memenuhi Panggilan Tugas". Dimasa Perang Kemerdekaan laskar ini mendapat pasokan senjata dari Singapura.
Tidak sampai disitu, Po An Tui juga melakukan teror di Bandung Jawa Barat, melakukan penculikan dan pembunuhan. Di tahun 1945, begitu Bung Karno dan Bung Hatta mendeklarasikan Kemerdekaan Indonesia, Po An Tui di Sumatera Utara berontak. Po An Tui Medan angkat senjata tidak mau bergabung dengan NKRI. Di wilayah Balaraja Tangerang, Po An Tui juga berontak tidak mau bergabung dengan NKRI, akhirnya umat Islam marah, terjadi perang di Balaraja.

Jadi Milisi ini pengkhianat, dalam sejarah Po An Tui selalu berkhianat kepada NKRI. Di zaman penjajah Belanda mereka bersekutu dengan Belanda. Saat Belanda pergi dari Indonesia Po An Tui ikut Jepang, begitu Jepang hengkang dari Indonesia mereka ikut Partai Komunis Indonesia (PKI). Saat pemberontakan PKI mereka ikut PKI, mereka ikut membunuh para ulama, mereka bunuh kyai, dan mereka bunuh masyarakat pribumi.

Bahkan, Po An Tui memusuhi sesama etnis Tionghoa, jika ada orang Tionghoa masuk Islam mereka aniaya, jika ada orang Tionghoa yang cinta NKRI, anti penjajah Belanda, Jepang atau anti PKI maka akan dimusuhi mereka.

Bisa jadi diketemukannya simbol Komunis di arena skate board Keong Mas TMII (yang sampai sekarang belum terungkap pelakunya) pada tanggal 17 Agustus 2015, 3 bulan sebelum peresmian, mungkin saja ada hubungannya dengan rencana peresmian monumen tersebut.
Baru kali ini terjadi dan terjadi di era Jokowi, kelompok penjilat, pengkhianat bangsa dan pemberontak di muliakan dan dibuatkan monumen.

Waspadalah!!! jangan tertipu untuk ke dua kalinya bila kita ingin tetap menjadi pemilik sah Republik ini dan bila ingin anak cucu kita hidup damai dan sejahtera di Bumi Pertiwi sebagaimana cita-cita para leluhur dan Pahlawan Bangsa dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Minggu, 21 Februari 2016

Stylis Yang Hakiki dan Bijak

AKU asyik dengan HP ketika sahabatku sibuk memilih baju yang ingin dibelinya. Selesai membayar 2 set gamis dia menepuk pundakku.
“Enggak tertarik? Cakep-cakep gini, murah lagi,” katanya padaku dengan wajah keheranan.
“Enggak, aku gak biasa beli baju sendiri. Aku biasa dibeliin suamiku, dia sama anak-anak yang milih,” kataku cuek.
“Ih lucu, yang mau pakai kan kamu. Kenapa gak kamu yang pilih?” nada kemal alias kepo maksimalnya mulai muncul.
“Yang mau lihat kan suami sama anak-anak, kalau bukan untuk menyenangkan mata mereka, aku mau nyenengin mata siapa?” jawabku santai
Kami berjalan ke mobil, dan bergegas masuk lalu melanjutkan perjalanan.
“Loh kalau selera mereka gak sama denganmu? Laki-laki mana ngerti model,” katanya lagi

“Hehehe… aku gak rewel soal selera. Lihat sendiri, aku cuek dalam penampilan. Yang penting bersih, nyaman dan aurat tertutup sesuai syariat. Suami dan anakku yan pilihkan, mereka kurang nyaman kalau aku agak “tampil” makanya model – model bajuku kebanyakan ya klasik yang tak lekang dimakan masa hihihi…model konvensional. Kalau udah model macem-macem, masanya lewat ya make baju itu kayak kudet. Tapi kalau yang klasik ya sepanjang masa ya oke aja,” kataku lagi.
“Ah jangan-jangan suamimu pelit, begitu tuh sengaja biar irit. Masa kamu gak ada kepinginan model – model baju sekarang kan lucu, modis. Lihat tuh ibu-ibu nganter anak sekolah atau kumpulan pengajian aja udah kayak fashion show, modelnya macam-macam,” timpalnya lagi.
“Pelit? Enggak kalau menurutku sih. Soal kenyamanan aja, lagian suami sama anak-anak gak suka yang model macam-macam, kayak payet ataupun renda-renda. Pokoknya yang nyaman dan sederhana,” jawabku.
“Kalau ke undangan?” Tanyanya lagi.
“Ya biasa aja juga. Gak ada yang spesial,” jawabku.
“Eh, tapi kalau undangan kan paling enggak musti “gaya dikit”, penampilan kita kan bakal diperhatiin orang, lagian kalau keundangan biasa-biasa aja kayak gak menghargai yang ngundang,” celotehnya.
“Itu undangan manusia, jadi biasa aja. Tampil sederhana kan bukan berarti gak menghargai. Kalaupun ada dress code ya yang penting menuhin ketentuan aja, soal model gak penting. Mempersiapkan undangan Allah baru istimewa, dress code nya 2 . Undangan pertama kalau dapet undangan panggilan ke Baitullah pake dress code Ihram, itu udah lewat tuh,Nah tinggal nunggu undangan akhir pakai dress code pocong kafan. Daripada sibuk sama model pakaian, mending kita sibuk sama model amalan. Biasanya kalau belanja pakai syahwat, giliran diajak sedekah udah kaya orang paling melarat.”
“Ih..gitu ih ngomongnya, aku kalau beli baju satu aku keluarin baju satu dari lemari buat sedekah. Beli dua juga aku keluarin dua buat sedekah. Kan sama aja sedekah, lagian aku perhatiin kamu tuh emang pelit, sadar enggak kamu tuh orang yang paling jarang belanja dibanding temen-temen lain, ditawarin jualan apapun selalu pake jurus ajian geleng sambil nyengir,” nadanya mulai BeTe
“Eh… yang larang beli baju siapa?” Kataku tertawa.
“Kok jadi sensi. Ya nafsi-nafsi aja. Itu kan aku jelasin life style ku, kan kamu ngepoin aku. Giliran dijawab malah sensi. Kalau aku udah dari dulu gak terlalu ngikutin selera. Semua pengeluaran base on priority aja. Skalanya kebutuhan bukan kenikmatan. Khawatir nikmat di dunia giliran hisabnya nanti gak bisa dipertanggung jawabkan. Ngumpul koleksi barang ini itu jadi pajangan, nanti di yaumil hisab semua dipertanggung jawabkan. Kadang manusiawi juga kan ada aja keinginan, tapi kadang mikir, ah beli baju cuma sekian, beli tas cuma sekian bisa dicicil, aneka perabot dapur dicicil cuma sekian, dihitung-hitung total lumayan juga posnya. Kalau hidup berdasar selera gak selesai-selesai keingingan kita, padahal kalau kita alokasikan cicilan-cicilan itu, atau belanja ini itu bisa buat tabungan umroh atau haji gak kerasa ya ngumpul juga,” kataku coba menjelaskan.
“Iya juga ya… Padahal segala baju, asessoris, perabot banyak di rumah, dipakai belum cuma jadi pajangan. Gilirann lihat orang berangkat umroh atau haji, sedih selalu ngerasa gak mampu finansial. Padahal kalau emang diniatin barang-barang yang bikin sesak rumah itu nilainya bisa cukup buat tabungan,” katanya setengah bergumam.
“Nah… itu juga pikiranku dulu. Jadi akhirnya aku mendidik diriku sendiri. Yang namanya perempuan ya ada aja hasratnya pingin punya ini itu, tapi setiap aku ingin sesuatu pasti aku gak akan beli. Suamiku sampai hafal kalau aku pingin sesuatu bulak balik aku pegang, maka bisa dipastikan gak bakalan dibeli. Tapi dia gak tau tuh kalau aku buka tabungan sendiri. Setiap aku pengen sesuatu, aku transfer uang sejumlah harga barang itu ke rekening khusus ngumpulin buat haji. Lama-lama aku kebiasa buat gak terlalu nurutin keinginanku sendiri, alhamdulillah ternyata gak lama ngumpulinnya dan lucunya apa-apa yang aku inginkan itu tetap jadi milikku tanpa perjuangan, ada aja yang ngasih hadiah atau dapet gratisan dari mana-mana. Jadi kalau aku biasain belanja tuh kebutuhan hidup aja, kalau gaya hidup gak usah diturut. Jadi bukan pelit ya… catet…” kataku sambil tertawa
“Iyaa… iyaa… musti belajar memilah kebutuhan hidup sama gaya hidup ya, kalau enggak bisa gak kelar-kelar urusan mata. Belajar qonaah juga yaa..tapiii ya ampuuun kebayang susahnya,” katanya sambil tertawa.
“Yah… belajarlah, semua kan berproses,” kataku menyemangati
Kamipun tertawa dan asik berceloteh berbagai bahasan.
“Kebanyakan kita sibuk memenuhi gaya hidup, bukan kebutuhan hidup. Padahal kita malah lebih sering disibukan karena pemenuhan gaya hidup bukan kebutuhan hidup, hingga tidak jarang kita tergelincir pada rasa kufur dan lupa bersyukur. Selalu merasa kurang padahal rejeki setiap nyawa sudah ada jaminannya dari Allah, jika kita merasa kurang mungkin ada baiknya intropeksi lagi bisa jadi ada yang kurang pas dalam mengelola rejeki kita.”

Tips Mendapatkan Uang Secara Cepat



Sudah mulai menjalankan bisnis online? atau masih bingung mau menjalankan bisnis online yang seperti apa?
Kalau masih bingung, saya ingin sedikit sharing tentang bisnis yang bisa dijalankan secara online, Anda dapat mempelajarinya dan menjalankan yang sesuai dengan kemampuan dan minat anda. Ada beberapa bisnis online yang bisa anda pilih yaitu :

1. Mendapatkan penghasilan dari google adsense, dengan cara membuat website, blog atau situs yang ramai pengunjung. Bukan hanya dari adsense, anda juga bisa menawarkan jasa pembuatan web atau mungkin mempromosikan produk affiliasi lainnya.
2. Bisnis online dengan memanfaatkan pemasangan iklan pada website kita. Website jenis ini biasanya adalah website komunitas, portal berita dan juga forum diskusi. Kita bisa mendapatkan penghasilan setiap bulannya dari para pemasang iklan. Tentunya trafik yang datang haruslah tinggi dan tertarget pada satu topik tertentu.
3. Menjual produk informasi dalam bentuk digital seperti e-book, audio, image, software, video dan lain-lain. Anda bisa membuat video tutorial seputar tips dan trik tertentu yang terkait dengan pengalaman atau keahlian Anda, merekam suara Anda lalu menjualnya secara online, ini biasanya ketika anda membuat podcast, seminar, workshop, dll.
4. Ikut serta dalam affiliate program, kita tidak perlu membuat produk sendiri. Konsep dari affiliate program adalah membantu menjual produk milik orang lain dan kita akan mendapat komisi yang bervariasi dari penjualan tersebut. Komisi yang di dapat biasanya mulai dari 50% dari harga jual bahkan lebih. Bisnis online ini sangat mudah dijalankan di sela-sela waktu luang Anda.
5. Menulis (content writer) adalah salah satu peluang bisnis online yang menjanjikan. Banyak sekali tawaran pekerjaan menulis di internet. Misalnya saja menerima order artikel untuk blog/situs dalam bahasa Indonesia atau Inggris dengan topik tertentu. Biasanya seseorang dibayar 10 ribu sampai 20 ribu per 100 kata. Jadi kebayang kan, dalam sebulan seorang content writer bisa mendapatkan penghasilan sampai jutaan rupiah. Asyiknya, dia bisa bekerja di waktu luangnya tanpa harus mengganggu pekerjaan utamanya.
6. Jual beli domain, prinsip dari bisnis online ini adalah membeli nama domain pilihan kita dan kemudian menjualnya dengan harga lebih tinggi. Keuntungan bisnis online ini sangat besar, tetapi anda harus bisa memilih nama domain yang bagus dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
7. Membuat website lowongan kerja dan periklanan online, bisnis online satu ini banyak diminati oleh pasar lokal.
8. Menjual hardware dan software online, termasuk menjual games online, banyak yang sukses menjalankan bisnis online satu ini. Karena semakin beragamnya hardware dan software yang dapat dijual online.
9. Menjual jasa secara online, seperti jasa perencana keuangan, pelatih sukses, konsultan wirausaha, dll
10. Menjual keagenan atau peluang kerjasama menjadi distributor. Biasanya ini dilakukan oleh para pelaku bisnis yang ingin lebih mengembangkan usahanya sampai ke seluruh Indonesia. Bisa juga mereka yang ingin mendapatkan partner atau kemitraan. Dengan menggunakan social media, maka viral marketingnya sangat cepat. Dari situlah produk yang kita jual bisa dengan cepat dikenal oleh market online.

Dari semua peluang bisnis online yang ada, anda bisa mencoba dan untuk kemudian menetapkan yang mana yang sesuai dengan kemampuan anda.
Nah sekarang ada pertanyaan seperti ini : saya ingin sekali mencoba bisnis online tapi modal saya terbatas, apa yang harus saya lakukan, darimana saya harus memulainya ?
Untuk pemula, anda bisa coba mempromosikan barang/produk orang lain. Bisa sebagai affiliate, reseller atau sistem dropship.
Misalnya saja Anda ingin mempromosikan sebuah produk fashion tapi tidak mau pusing dengan segala macam urusan produk, layanan support, pengiriman barang, dsb.
Jika demikian, anda bisa menjadi seorang reseller atau dropshiper.
Anda hanya mencari produk terbaik dan mempromosikannnya ke target market yang tepat. Bisa melalui BBM, Facebook, Instagram, Tokopedia, Bukalapak,dll. Modal untuk memulainya sangat terjangkau.Modalnya pun sebagian besar hanya mempublish foto-foto terbaik dari produk yang Anda promosikan. Begitu ada pesanan, tinggal kontak si penjual, ketika konfirmasi barangnya ada, tinggal menghubungi si pemesan. Barang datang dengan alamat pengiriman dari Anda (padahal yang ngirim adalah penjual asli).

Lalu bagaimana cara memulai menjadi reseller atau dropship ini?
Supaya anda bisa untuk sukses ketika berjualan online, maka berpikirlah dari sudut pandang pembeli dengan mencari tahu apa kebutuhannya!
Misalnya:
-Kalo mau jualan baju, baju seperti apa yang mereka sukai?
-Kalo mau jualan jam, jam tangan apa yang lagi trend atau disukai oleh market online?
Sekian dari saya cara mudah mendapatkan penghasilan secara cepat

Surat Terbuka Untuk LGBT dari Muslimah Bercadar

 Kemarin pagi saya membaca di linimasa akun facebook saya yang sedang ramai membicarakan tayangan Indonesia Lawyer Club yang tayang pada tanggal 16 Februari kemarin di TVOne. Karena penasaran, akhirnya saya klik tautan rekaman tayangan tersebut di youtube. Durasi totalnya sekitar 2 jam 45 menit. Saya simak benar-benar setiap perkataan narasumber. Lalu ketika narasumber dari komunitas LGBT membuka suara menuntut agar tidak mendapatkan diskriminasi alih-alih karena Hak Asasi Manusia, saya jadi penasaran, memang diskriminasi apasih yang mereka dapatkan?

Setelah mereka berbicara panjang lebar respon saya cuma satu, “Lho, jadi cuma gitu doang?” Kata mereka diskriminasi yang mereka dapat berupa bully, dilarang kerja di perusahaan tertentu, dilarang kuliah di kampus tertentu. Wah itu sih bagi saya hal sepele banget. Kalau hanya se sepele itu saya dan kawan-kawan saya lainnya yang bercadar juga gampang saja lapor KOMNAS HAM karena didiskriminasi.

Saya seorang mahasiswi dan bercadar dalam keseharian saya, baik ke kampus atau pergi ke mana pun. Mungkin saya adalah salah satu muslimah bercadar yang beruntung dibandingkan dengan teman-teman saya lainnya yang mengenakan cadar, keluarga saya mendukung saya dan kampus saya juga mengizinkan untuk bercadar. Banyak teman-teman saya yang bercadar mendapat pertentangan dari orang tuanya.

Tidak perlu sampai ke tahap mengenakan cadar, yang mengenakan jilbab syar’i (yang lebar) saja pun banyak yang mendapat pertentangan keras dari keluarganya. Ada yang sampai dikurung dan tidak boleh keluar-keluar. Ada yang kalau pulang ke rumah dan ketahuan punya pakaian syar’i, pakaiannya digunting-gunting lalu dibakar oleh keluarganya, itu baru keluarga inti, keluarga yang paling dekat, bagaimana sekeluarga besar? Itu baru diskriminasi dari pihak keluarga belum dari pihak masyarakat.
Di masyarakat sendiri, kami pun sering mendapatkan perlakuan diskriminatif. Dipandang secara sinis, dicaci, dimaki, dikata-katai, dipermalukan di depan umum. Ketika menjadi pembeli kami tidak mendapat perlakuan yang manis dari para pelayan, dan masih banyak lagi, di antaranya:

1. Ketika saya berada di Rumah Sakit di salah satu kawasan di Yogyakarta, ada seorang bapak yang mencaci saya dengan mengatakan “Dasar Setan” dengan intonasi dan nada penuh kebencian.
2. Bulan lalu saya diteriaki oleh seorang sales disebuah pusat perbelanjaan “WOI ISIS”. Saya juga pernah diteriaki “TERORIS” ketika sedang berjalan di tengah keramaian Malioboro.
3. Ketika saya sedang naik Commuter Line, saya malah dijadikan bahan ancaman oleh seorang ibu-ibu untuk menakut-nakuti anaknya agar anaknya diam, “Kalau kamu gak mau diam, Ibu kasih kamu ke dia.” Memangnya saya semenyeramkan itu?
4. Ketika di bandara saya diperiksa dengan pemeriksaan super ketat yang itu TIDAK DILAKUKAN KEPADA CALON PENUMPANG PESAWAT LAINNYA. Ketika masuk Mall tas saya diperiksa padahal pengunjung yang lain tidak.
5. Saya juga pernah dikatai oleh seorang Waria di Sunmor UGM, “Iii ada Mbak Ninja”, lha kaum kalian teriak-teriak tidak mau didiskriminasi lho kok malah mendiskriminasi orang lain?
Lalu sang narasumber ILC juga menyampaikan bahwa banyak kaum LGBT yang dilarang bekerja di suatu perusahaan tertentu dan dilarang kuliah di kampus tertentu. Walah, hal yang seperti ini tidak hanya kalian yang merasakan, kami para muslimah bercadar dan/atau berjilbab lebar pun demikian.
Seandainya dibuat sebuah penelitian tentang mana yang lebih banyak jumlah diskriminasi, terhadap kaum LGBT ataulah terhadap muslimah bercadar dan/atau berjilbab lebar, saya yakin hasilnya perusahaan yang membolehkan pekerjanya dari kaum LGBT lebih banyak daripada perusahaan yang membolehkan karyawatinya bercadar.

Dalam ranah universitas pun, masih banyak universitas-universitas yang melarang Mahasiswinya bercadar. Banyak sekali. Bahkan teman-teman saya memakai masker untuk menutup wajah pun dilarang sampai pihak kampus memerintahkan petugas keamanan untuk memberi peringatan kepada mahasiswi yang berjilbab panjang dan mengenakan masker untuk menanggalkan maskernya.
Ada pula teman saya yang disindir oleh dosennya, “Kamu pake masker karena keimanan yang kamu percaya atau karena sakit? Kalau karena imanmu, semoga kamu masuk surga deh.”
Salah satu narasumber dari pakar komunikasi UI, Bapak Ade Armando, menyampaikan bahwa ada mahasiswanya yang ketika ia berangkat dari rumahnya ia harus mengenakan pakaian laki-laki, lalu ditengah jalan ia berganti pakaian menjadi pakaian wanita, dan ketika di kampus ia berdandan seperti wanita, padahal aslinya ia adalah pria. Pak Ade, kasus seperti ini juga banyak sekali kami alami. Bahkan terjadi kepada mahasiswi bapak juga.

Teman-teman saya ketika liburan kuliah dan pulang ke rumah terpaksa menanggalkan cadarnya, atau memendekkan jilbabnya agar tidak dicap ekstremis oleh orang tua dan tetangga-tetangganya di kampung. Lalu ketika kembali lagi ke kota tempatnya menimba ilmu, di tengah jalan ia harus berganti pakaian juga.
Diskriminasi lainnya yang tidak akan para LGBT rasakan dan hanya kami yang merasakan adalah sulitnya mau keluar negeri karena berbelit-belit di imigrasi, diinterogasi panjang lebar, dituduh sebagai teroris dan sebagainya. Tentu berbeda dengan kalian yang mudah saja ketika mau ke luar negeri. Jika kalian tidak diterima di negeri ini, kalian masih bisa ke luar negeri karena di luar negeri, khususnya negara barat, bisa menerima kalian. Tetapi berbeda dengan kami. Kami tetap saja menjadi bahan 'bullying' baik dalam negeri maupun luar negeri.

Barangkali kalian pun tidak pernah masuk ke tempat-tempat umum seperti mall atau bandara lalu diperiksa dengan pemeriksaan super ketat, bukan? Kami sering mengalaminya! Seakan-akan kami ini selalu dicurigai membawa bom atau akan melakukan aksi teror.
Dan satu lagi, jika kalian hanya akan di-bully saat menunjukkan "identitas" kalian, lain halnya dengan kami. Kami para muslimah bercadar dan/atau berjilbab lebar ini jadi korban bully sepanjang waktu.
Jelas apa yang kami dapatkan itu adalah bentuk-bentuk diskriminasi. Tapi apakah ada yang dengan gigih membela kami dari kalangan aktivis HAM? Mengapa justru membela sesuatu yang jelas-jelas menyimpang seperti LGBT?
Para aktivis HAM, ketika bicara tentang ajaran Islam, maunya islam dengan konsep Islam Nusantara, alasannya karena kearifan lokal. Namun ketika bicara urusan LGBT, maunya seperti luar negeri seperti Amerika, alasannya karena persamaan hak. Standar Ganda.

Intinya tidak perlu berlebihan. Kalian merasa menjadi pihak yang paling terzalimi sejagad Indonesia Raya dan merasa yang paling banyak mendapatkan perlakuan diskriminatif dibanding rakyat Indonesia lainnya. Masih banyak orang lain yang diperlakukan diskriminatif lebih parah daripada kalian, hanya saja mereka tidak koar-koar di media dan tidak menuntut belas kasih KOMNAS HAM.
Lagipula jika kalian mendapatkan perlakuan yang berbeda, itu wajar dan sah-sah saja. Karena LGBT adalah penyakit, ancaman, penuh propaganda, menular, dan bertentangan dengan segala macam tinjauan baik secara medis, psikologis, agama, sosial, kemanusiaan, maupun tinjauan akal sehat manusia sehingga perlu mendapatkan perlakuan berbeda ketika muncul di tengah masyarakat. Adapun kami sebagai muslimah bercadar dan berjilbab, diskriminasi yang kami terima semata karena beberapa elemen masyarakat belum teredukasi dengan aturan ajaran Islam tentang jilbab. Cadar dan jilbab yang kami kenakan bukanlah sebuah penyakit, bukan pula ancaman, tidak mengandung propaganda, tidak menular, tidak pula bertentangan dengan tinjauan apapun baik sosial, medis, psikologis, apalagi agama.

Kami yang semestinya tidak pantas diperlakukan diskriminatif hanya karena lembaran kain gelap yang kami kenakan tidak mengemis belas kasihan masyarakat luas, apalagi Komnas HAM, agar bersikap wajar terhadap kami. Adapun kalian kaum LGBT, perlakuan diskriminatif masyarakat terhadap kalian memang sudah sewajarnya demi kebaikan kalian sendiri agar kembali menjadi manusia yang berorientasi seksual yang normal sehingga tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat.
Selama kalian menyalahi fitrah kalian sebagai pria atau wanita yang diciptakan oleh Allah secara heteroseksual, jangan pernah berharap masyarakat akan sepenuhnya menerima kondisi kalian yang secara nyata telah menjadi ancaman dan bertentangan dengan berbagai tinjauan apapun.
Hadanillahu wa iyyakum. Semoga Allah memberi hidayahNya kepada saya dan kita semua.
Yogyakarta, 19 Februari 2016
Sheren Chamila Fahmi
Via Moslem Channel

Selasa, 16 Februari 2016

Bahasa Jawa Lebih Keren Daripada English

Ada orang bule Australia datang ke pondok pesantren, dan bertanya kepada kyai...
Bule : "Kenapa kyai kalau mengajar, kitabnya masih menggunakan bahasa jawa? Di zaman globalisasi ini kenapa tidak ditingkatkan dengan menggunakan bahasa inggris?"
Kyai : "Karena kalau diajarkan dalam bahasa inggris, tidak akan mampu menafsirkan semua kosakata dalam AlQur’an maupun hadits, lha bahasa inggris itu sangat sederhana. Bahasa jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks."
Rupanya si bule tadi merasa tersinggung mendengar penjelasan sang kyai yang mengatakan bahasa Inggris tidak mampu menafsirkan, dan kalah dengan bahasa jawa.
Bule : "Bagaimana anda bisa mengatakan bahasa jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks, serta bisa menjadi bahasa pengetahuan? Padahal faktanya selama ini, bahasa Inggris lah yang paling kompleks!"
Kyai : "Tidak! Bahasa inggris itu memang sangat sangat sederhana. Saya kasih contoh, coba anda lihat! itu yang berwarna kuning keemasan yang ada di sawah. Orang inggris menyebutnya apa?"
Bule : "Rice!"
Kyai : "Orang disini. menyebutnya PARI atau PANTUN ( padi ). Padi itu kalau dipanen namanya GABAH, sedangkan inggris menyebutnya RICE. GABAH itu kalau diambil satu biji, namanya LAS, tapi orang inggris tetap menyebutnya RICE. GABAH kalau sudah terkelupas kulitnya, dinamakan WOS / BERAS, orang inggris tetap menyebut RICE. BERAS Padi kalau patah 2 atau 3, namanya MENIR, orang inggris tetap menyebutnya RICE. BERAS kalau sudah dimasak namanya SEGO atau SEKUL ( NASI ), orang inggris masih saja menyebutnya RICE. NASI kalau cuma 1 butir, namaya UPO, lagi-lagi orang inggris. menyebutnya RICE. NASI yang dimasak sedikit lebih lama, bagian bawahnya dinamakan INTIP atau KERAK, inggris masih menyebut RICE. NASI yang sudah kering namanya KARAK, inggris tetap menyebutnya RICE. Dari 1 kosakata saja, penafsiran namanya bisa bermacam-macam, sedangkan bahasa inggris tidak bisa menafsirkan tersebut. Apa bahasa jawa ini tidak lebih tinggi dan sangat sangat kompleks dibandingkan bahasa inggris yang sederhana tersebut?...
Si Bule : yes yes yes ....
Itulah kehebatan bahasa jawa...

Senin, 15 Februari 2016

Politisi Pendukung LGBT


Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Siti Musdah Mulia dikenal sebagai feminis pejuang paham kesetaraan gender. Umat Islam sempat dihebohkan ketika Musdah dan timnya meluncurkan Counter Legal Draft (CLD) Kompilasi Hukum Islam (KHI).
Banyak ide-ide “aneh” yang tercantum dalam CLD-KHI tersebut. Misalnya, ide untuk mengharamkan poligami, memberi masa iddah bagi laki-laki, menghilangkan peran wali nikah bagi mempelai wanita, dan sebagainya. Sejumlah profesor di UIN Jakarta sudah menjawab secara tuntas gagasan Musdah dkk. Puluhan bahkan ratusan diskusi, debat, seminar, dan sebagainya sudah digelar di berbagai tempat.
Semua itu tidak dianggap oleh Prof. Musdah. Politikus PDI Perjuangan itu tetap bertahan dengan pendapatnya. Bahkan, makin banyak ide-ide baru yang kontroversi. Pendapatnya terakhir yang menyengat telinga banyak orang adalah dukungannya secara terbuka terhadap perkawinan sesama jenis (homoseksual dan lesbian).
Inilah pernyataan Musdah dari berbagai sumber dalam sebuah makalah ringkasnya yang berjudul “Islam Agama Rahmat bagi Alam Semesta”, dosen Pascasarjana UIN Jakarta ini menulis:
Menurut hemat saya, yang dilarang dalam teks-teks suci tersebut lebih tertuju kepada perilaku seksualnya, bukan pada orientasi seksualnya. Mengapa? sebab, menjadi heteroseksual, homoseksual (gay dan lesbi), dan biseksual adalah kodrati, sesuatu yang given atau dalam bahasa fikih disebut sunnatullah. Sementara perilaku seksual bersifat kontruksi manusia. Jika hubungan sejenis atau homo, baik gay atau lesbi sungguh-sungguh menjamin kepada pencapaian-pencapaian tujuan dasar tadi maka hubungan demikian dapat diterima. (Sumber: Majalah Tabligh DTDK PP Muhammadiyah, 2008)
Mantan Timses Jokowi ini memang sangat berani dalam menyuarakan pendapatnya, meskipun sangat kontroversial dan mengejutkan banyak orang. Dia tentu paham bahwa isu homoseksual dan lesbian adalah hal yang sangat kontroversial, bahkan dilingkungan aktivis liberal sendiri. Banyak orang yang berpendapat agenda pengesahan perkawinan sejenis ini ditunda dulu, karena waktunya masih belum tepat.
Tapi, Musdah tampaknya bersikukuh dengan pendapatnya. Ia tetap bersuara tentang kehalalan dan keabsahan perkawinan sesama jenis. Tidak heran jika pada 7 Maret 2007 pemerintah Amerika Serikat menganugerahinya sebuah penghargaan “International Women of Courage Award”. (bataranews.com)