Sabtu, 20 Agustus 2016

10 Tips Trik Agar Menang Dalam Lomba Fotografi dan Lulus Penilaian Para Juri

Selamat malam kawan hari ini saya mau ngomongin tentang 10 Tips Trik Agar Menang Dalam Lomba Fotografi dan Lulus Penilaian Para Juri saya himpun dari berbagai sumber.  mudah-mudahan anda paham dengan tutorial yang saya bahas, mudah-mudahan bermanfaat buat temen-temen semua dan untuk menambah wawasan dan siapa tahu dapat inspirasi dari artikel yang kita baca, tak ada salahnya bukan untuk membaca. okelah langsung kita bahas tutorial,tips dan triknya…

1. tips pertama yang paling penting yaitu sebelum anda submit foto  alangkah baiknya anda membaca tentang tema dan konsep lomba foto yang akan anda ikuti, baca terlebih dahulu.Apabila foto yang di ikutkan pada lomba ini melenceng dan tidak sesuai dengan tema yang kita harapkan maka bisa jadi jagan harap untuk lolos dab menang, Nah,,,kesesuaian sebuah tema adalah hal yang utama dalam penjurian lomba fotografi/foto.

2. Anda baca terlebih dahulu syarat dan ketentuan dalam perlombaan foto ini yang sudah di buat oleh panitia, seperti periode pemotretan, ukuran foto yang di lombakan dll. dan jangan pernah untuk mengirim sebuah karya yang sebenarnya dan telah menyadari sebuah karya anda ini tidak akan selaras dengan sebuah kepentingan penyelenggara…dan kasus yang satu ini kadang para dewan juri dan para penyelenggara telah mengambil sebuah kesepakatan untuk muatan sebuah foto-foto yng di kehendaki para dewan juri.

3.Pada beberapa ketentuan nsebuah lomba foto tidak jarang para panitia memuat sebuah aturan yang ,melarang foto yag pernah di ikutkan pada kompetisi untuk di ikutkan sebuah lomba foto lagi, naah jadi anda harus berusaha mengirim sebuah hsail foto yang belum pernah di ikutkan lomba sebelumnya baik menang maupun kalah.

4.Naah ini juga yang penting, yaitu Unik. ya memang sebuah keunikan foto yang di lombakan akan menyita para dewan juri dan ikutkan karya foto anda yang memang beda dengan karya peserta yang lainya. walaupun subjeknya umum tapi nda harus bisa percaya bahwa foto hasil anda adalah yang terbaik dan bagus.

5. sebelum anda mengirim sebuah foto alangkah baiknya anda bandingkan terlebih dahulu dengan foto yang lain-lain atau foto kwan-kwan anda. sebuah mental yang kuat memang harus anda tanamkan di diri anda, anda harus berani untuk mengajui bahwa sebuah karya / foto kawan anda itu lebih baik daripada foto anda naah dengan hal itu maka anda akan mencari dan harus mencari lagi foto yang lain yang siap untuk di adu lagi.

7. percaya bahwa karya foto anda adalah yang terbaik ,naah hal itu agar keputusan apapun dari dewan juri tidak akan membuat sakit hati.pahitt…hehe. dan ingat sebuah perlombaan pasti ada kalah dan ada menang.

8. Hal ini juga penting, apabila anda sudah tahu siapa dewan juri yang di perlombaan yang ada ikuti, maka pelajarilh karakter dan selere juri tersebut. dan jumlah para juri juga harus anda perhitungkan, dan cobalah menciptaakab sebuah karya foto dengan kombinasi selera para juri..

9. Naah hal ini yang pualing penting, yaitu BERDOA.

10. Pasrah,,,hehe.

Rabu, 03 Agustus 2016

Kisah Manager dan ibu Buruh Cuci

ilustration
Seorang anak muda mendaftar untuk posisi manajer di sebuah perusahaan besar. Dia lulus interview awal, dan sekarang akan bertemu dengan direktur untuk interview terakhir.
Direktur mengetahui bahwa dari CV-nya, si pemuda memiliki akademik yg baik. Kemudian dia bertanya" apakah kamu mendapatkan beasiswa dari sekolah ?" Kemudian si pemuda menjawab tidak.


"Apakah ayahmu yg membayar uang sekolah ?"
"Ayah saya meninggal ketika saya berumur 1 tahun, ibu saya yang membayarkannya"
"Dimana ibumu bekerja ?"
"Ibuku bekerja sebagai tukang cuci."
Si direktur meminta si pemuda untuk menunjukkan tangannya. Si pemuda menunjukkan tangannya yg lembut dan halus.
"Apakah kamu pernah membantu ibumu mencuci baju ?"
"Tidak pernah, ibuku selalu ingin aku untuk belajar dan membaca banyak buku. Selain itu, ibuku dapat mencuci baju lebih cepat dariku."
Si direktur mengatakan "aku memiliki permintaan. Ketika kamu pulang ke rumah hari ini, pergi dan cuci tangan ibumu. Kemudian temui aku esok hari."
Si pemuda merasa kemungkinannya mendapatkan pekerjaan ini sangat tinggi. Ketika pulang, dia meminta ibunya untuk membiarkan dirinya membersihkan tangan ibunya. Ibunya merasa heran, senang tetapi dengan perasaan campur aduk, dia menunjukkan tangannya ke anaknya.
Si pemuda membersihkan tangan ibunya perlahan. Airmatanya tumpah. Ini pertama kalinya dia menyadari tangan ibunya sangat berkerut dan banyak luka.Beberapa luka cukup menyakitkan ketika ibunya merintih ketika dia menyentuhnya.
Ini pertama kalinya si pemuda menyadari bahwa sepasang tangan inilah yg setiap hari mencuci baju agar dirinya bisa sekolah. Luka di tangan ibunya merupakan harga yg harus dibayar ibunya untuk pendidikannya, sekolahnya, dan masa depannya.
Setelah membersihkan tangan ibunya, si pemuda diam2 mencuci semua pakaian tersisa untuk ibunya,
Malam itu, ibu dan anak itu berbicara panjang lebar.
Pagi berikutnya, si pemuda pergi ke kantor direktur.
Si direktur menyadari ada air mata di mata sang pemuda.
Kemudian dia bertanya, " dapatkah kamu ceritakan apa yg kamu lakukan dan kamu pelajari tadi malam di rumahmu ?"
Si pemuda menjawab," saya membersihkan tangan ibu saya dan juga menyelesaikan cuciannya"
"Saya sekarang mengetahui apa itu apresiasi.
Tanpa ibu saya, saya tidak akan menjadi diri saya seperti sekarang. Dengan membantu ibu saya, baru sekarang saya mengetahui betapa sukar dan sulitnya melakukan sesuatu dengan sendirinya.
Dan saya mulai mengapresiasi betapa pentingnya dan berharganya bantuan dari keluarga"
Si direktur menjawab,"inilah yg saya cari di dalam diri seorang manajer. Saya ingin merekrut seseorang yg dapat mengapresiasi bantuan dari orng lain, seseorang yg mengetahui penderitaan orang lain ketika mengerjakan sesuatu, dan seseorang yg tidak menempatkan uang sebagai tujuan utama dari hidupnya"
"Kamu diterima"
Seorang anak yang selalu dilindungi dan dibiasakan diberikan apapun yg mereka inginkan akan mengembangkan " mental ke'aku'an" dan selalu menempatkan dirinya sebagai prioritas.
Dia akan tidak peduli dengan jerih payah orangtuanya. Apabila kita tipe orang tua seperti ini, apakah kita menunjukkan rasa cinta kita atau menghancurkan anak2 kita ?
Kamu dapat membiarkan anak2mu tinggal di rumah besar, makan makanan enak, les piano, menonton dari TV layar besar. Tetapi ketika kamu memotong rumput, biarkan mereka mengalaminya juga. Setelah makan, biarkan mereka mencuci piring mereka dengan saudara2 mereka. Ini bukan masalah apakah kamu dapat memperkerjakan pembantu, tetapi ini karena kamu ingin mencintai mereka dengan benar. Kamu ingin mereka mengerti, tidak peduli seberapa kayanya orangtua mereka, suatu hari nanti mereka akan menua, seperti ibu si pemuda.
Yang terpenting, anak2mu mempelajari bagaimana mengapresiasi usaha dan pengalaman mengalami kesulitan dan belajar kemampuan untuk bekerja dengan orang lain agar se gala sesuatu terselesaikan.