Rabu, 19 Oktober 2016

PEMIMPIM MUSLIM SISTEM ISLAM

Hijab itu kewajiban Muslimah, jujur itu kewajiban yang lain. Jika yang satu belum sempurna, bukan berarti yang lain jadi batal. Juga bukan memilih salah satu diantaranya
Misal, tidak boleh hanya karena ada fakta Muslimah berhijab lalu bohong, lantas kita katakan "Mending mana berhijab tapi bohong atau buka aurat tapi jujur?"
Harusnya dikatakan, "Kalau sudah jujur tinggal berhijab, dan kalau sudah berhijab dilengkapi jujurnya", karena yang diwajibkan itu keduanya, hijabnya dan jujurnya
Begitu pun juga pemimpin Muslim itu wajib, jujur juga wajib. Aneh dan cacat logika bila pertanyaanya "Mending kafir jujur atau Muslim pembohong?"
Karena keduanya kewajiban, seharusnya "Kalau sudah jujur ya tinggal Muslim, kalau sudah Muslim selayaknya jujur". Jadi jangan maksa untuk maksiat
Kalau tidak ada Muslim yang jujur, bukan berarti boleh kafir yang jujur, tapi harus diusahakan keduanya. Dan sebenarnya banyak kok Muslim yang jujur, banget malah
Hanya saja, dalam sistem yang rusak, Muslim yang jujur tak bisa banyak berbuat, karenanya kita juga harus terus mengusahakan sistem yang jujur, sistem Islam
Sebab dalam sistem yang rusak, sekuler-kapital seperti saat ini, bahkan Muslim paling taat pun akan dipaksa mengambil hukum selain hukum Allah
Karena itulah Rasulullah tinggalkan dua perkara "Kitabullah dan Sunnah", agar memandu pemimpin Muslim yang jujur itu dalam memimpin ummatnya
Itulah mengapa pemimpin Muslim saja bukan target akhir, akan tetapi targetnya adalah memiliki pemimpin Muslim, yang menerapkan sistem Islam
InsyaAllah
Sumber: fb ustad felix siaw

Tidak ada komentar: