Senin, 07 Desember 2015

8 Tips Mendidik anak Berperilaku Positif

Anak cerdas, percaya diri dan berprilaku positif, serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi, dan lain-lain. Pendeknya, normalnya orang tua  ingin anak bermentalsehat. Dan ternyata, kunci untuk mendapatkan semua itu cuma satu saja, kok. Luangkan waktu yang berkualitas bersama mereka.
Sesederhana itu? Ya! Berbagai jurnal ilmiah dan institusi akademik yang mendalami tumbuh kembang anak menyebutkan demikian, di antaranya: Journal of the American Medical Association, The National Center on Addiction and Substance Abuse Columbia University, Journal of Marriage and Family, jurnal Child Development, jurnal Family Relations, Journal for the Scientific Study of Religion dan masih banyak lagi.
Para pakar sepakat, anak-anak yang punya waktu berkualitas dengan ayah dan ibunya, akan tumbuh menjadi anak berwawasan luas, percaya diri, punya empati yang lebih dalam dan lebih tahan terhadap godaan seperti narkoba dan seks bebas. Apa yang sebaiknya orang tua lakukan ketika menghabiskan waktu bersama anak? Berikut ini bisa menjadi contoh. 

1. Bercakap-cakap.
Ceritakan beberapa kisah dongeng dan humor. Mendengarkan orang dewasa berbicara membantu bayi dan kanak-kanak belajar, bahkan jika mereka kurang memahami apa yang Anda ucapkan. Kebiasaan ini juga membuat Anda dan anak-anak dekat secara emosional. 

2. Membaca bersama.
Membaca dengan suara keras bersama anak-anak Anda adalah cara yang menyenangkan saat menghabiskan waktu bersama mereka. Bagusnya lagi, membaca dan melakukan story telling membantu Anda mengenalkan bahasa, huruf, dan perkembangan otak.

3. Menjelaskan banyak hal.
Jelaskan hal-hal yang pantas untuk mereka ketahui dan ingat misalnya menjelaskan tentang seorang penggali yang tengah membuat lubang galian di bangunan dekat rumah, atau tentang kerang yang Anda dan anak-anak lihat saat bertamasya ke pantai. Mengapa berbicara amatlah penting. Momen saat anak-anak Anda mendapatkan perhatian eksklusif dari Anda adalah momen yang sangat, sangat berharga. Jika Anda menghentikan apa pun yang sedang Anda lakukan dan mencurahkan perhatian Anda kepadanya, maka Anda akan memberi dorongan untuk perkembangan dan kepercayaan dirinya.

4. Jadilah contoh yang baik.
Anak Anda belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain melalui cara ia berinteraksi dengan orang tuanya. Setiap orang tua akan perlu mengatakan “Tidak” dan “Boleh” sesekali, namun bahkan hal ini dapat menjadi momen bagi anak-anak untuk belajar bahwa Anda tegas dan jelas mengenai sikap, tindakan, dan kebiasaan yang Anda ingin mereka lakukan atau tidak lakukan. Puji anak Anda ketika mereka mematuhi ucapan Anda dan beri contoh mengenai kesopanan. Hal ini akan memberinya contoh yang jelas untuk diikuti dan diteladani.

5. Ciptakan kesempatan belajar yang menantang.
Jika Anda mengamati dengan sungguh-sungguh, Anda akan dapat membuat sebuah permainan yang sesuai dengan kemampuan anak-anak Anda. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit untuknya. Misalnya, Anda bisa mengarahkan ke mana potongan-potongan pazel harus diletakkan, alih-alih membuatnya kebingungan sendiri atau mengerjakannya untuk anak Anda. 

6. Menawarkan pilihan ketika Anda bisa.
Contohnya, alih-alih mengatakan, “Kenakan T-Shirt-mu”, Anda bisa mengatakan “Kamu ingin mengenakan yang warna merah atau biru?” Memberinya pilihan jauh lebih baik daripada sekadar memberinya perintah. Ini membantu anak membangun kemandirian dan mendorongnya bertanggung-jawab. Ia juga akan merasa dirinya punya kendali dalam membuat keputusan. 

7. Gunakan selera humor Anda.
Ketika membacakan sebuah cerita atau menjelaskan sesuatu, Anda boleh melucu sambil sesekali menggodanya, namun jangan mempermalukan atau membuatnya takut. Humor dan permainan dapat membantu kesehatan dan kesejahteraannya seraya ia bertumbuh besar. 

8. Lakukan permainan seru.
Mainkan permainan gulat yang dapat dimenangkan oleh anak Anda dengan upayanya sendiri. Lakukan dengan seru dan bersemangat, tambahkan sedikit imajinasi. Ketika sebuah permainan tidak berakhir dengan derai air mata, bermain bersama anak akan membantu dirinya berlajar menjadi kuat tanpa perlu bersikap agresif dan kasar.

Tidak ada komentar: