Rabu, 02 Desember 2015

Bahaya Lisan

Seorang mukmin yang hatinya senantiasa terkoneksi dengan Allah, tidak akan membiarkan lisannya berkata-kata tanpa batas, karena ia sadar bahwa setiap kata yang terucap dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt. kelak di hari kemudian. Berdusta adalah sesuatu yang tak mungkin terlontar dari mulut seorang mukmin.
Ali ibn Abu Thalib berkata: “Dosa paling besar di sisi Allah adalah kedustaan, dan seburuk-buruk penyesalan adalah penyesalan pada hari kiamat.”
Jangan meremehkan dosa dari berkata dusta, sebab meski kata-kata itu sepele, bahaya dusta sungguh bisa menggelincirkan manusia dari jalan Allah. Bukankah manusia itu terpeleset karena sesuatu yang sepele? Dan perkataan dusta paling bahaya adalah berdusta atas nama Rasulullah Saw. Dikatakan dalam sebuah hadits, “Barang siapa berdusta dengan membawa-bawa namaku, maka bersiap-siaplah untuk menduduki tempatnya di neraka.” (HR. Bukhari).
Orang yang suka berdusta itu sesungguhnya mendapatkan dua kali kerugian. Pertama, jika kebohongannya tidak diketahui, dia akan mendapatkan dosa dari perbuatan tercela ini. Kedua, jika kebohongannya diketahui orang lain, mereka akan kehilangan kepercayaan. Bahkan, kepadanya akan disematkan predikat pendusta atau pembohong.
selengkapnya di
http://www.smstauhiid.com/bahaya-lisan-bag-1/

Tidak ada komentar: